Selasa, 30 Maret 2021

SOAL UJI KOMPETENSI TKJ - 1

KLASTER 1 TKJ

 

Petunjuk

  1. Baca dan pelajari setiap instruksi kerja di bawah ini dengan cermat sebelum melaksanakan praktek
  2. Klarifikasi kepada Asesor apabila ada hal-hal yang belum jelas
  3. Laksanakan pekerjaan sesuai dengan urutan proses yang sudah ditetapkan
  4. Seluruh proses kerja mengacu kepada SOP/WI yang dipersyaratkan

A.  Skenario

Dalam rangka mencapai kualifikasi Skema KKNI Level II pada kompetensi keahlian Teknik Jaringan dan Komputer, anda diminta untuk mengalisis dan menentukan perangkat yang ada, anda diminta untuk menyelesaikan dua skenario soal sebagai berikut :

Skenario :

Buatlah jaringan LAN  pada 2  komputer dengan jarak masing-masing PC 1 meter, pasang kabel pada switch pada tempat yang disediakan, gambarkan topologi menggunakan software jaringan yang ada, dokumentasikan Ip address tiap-tiap perangkat, dan catat pada lembar job sheet

B.       Langkah kerja :

1.      Mempersiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan

2.      Memasang konektopada kabel jaringan

3.      Menguji koneksi kabel

4.      Merencanakan pengkabelan horizontal

5.      Menginstalasi pengkabelan horizontal

6.      Membuat dokumentasi pengkabelan terstruktur horizontal



Selamat mengerjakan

By. Bunda Kenzo


Copyread : https://lspsmkcybermedia.blogspot.com/


TRANSFER FOTO 1

 


Cara Transfer Foto Ke Kayu - PHOTOWOOD



Tidak bisa dipungkiri foto merupakan bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, karena dengan adanya foto kita bisa mengingat masa-masa lalu yang penuh dengan berbagai macam cerita, baik suka maupun duka, momen-momen penting seperti acara keluarga, wisuda, pernikahan, dll.

Dari paparan diatas ada baiknya jika foto tersebut disimpan pada tempat yang aman. Sehingga foto tersebut tahan lama dan menjadi cerita sejarah yang terjaga.

Terkadang sebagian orang juga menambahkan bingkai pada tersebut, disamping bisa mempercantik foto penambahan bingkai foto juga dapat memperindah tampilan rumah sebagai hiasan dinding.
Langsung saja kita menuju pokok pembahasan yaitu cara membuat Foto Kayu atau yang lebih dikenal dengan istilah Photowood.

A. Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah

1. Kayu
2. Lem/Cat
3. Kertas
4. Kuas/Kain
5. Air
6. Minyak goreng atau vernis

1. Kayu : Bisa menggunakan semua jenis kayu termasuk triplek dan juga bambu. Karena proses transfer foto ke kayu tidak lepas dengan air, maka yang terpenting adalah kayu tersebut tahan terhadap air (tidak mudah rusak) seperti triplek yang terbuat dari serbuk kayu untuk aplikasi sound system.
contoh seperti gambar ini tidak bisa digunakan untuk Transfer foto


Sedangkan yang paling bagus adalah jenis kayu jati belanda atau kayu pinus warna putih agar hasil gambar bisa jelas dan bagus. Biasanya jenis kayu jenis ini digunakan sebagai pallet untuk pengiriman barang.

2. LEM/CAT : Bisa menggunakan semua jenis lem kayu yang waterbased (lem atau cat yang campurannya menggunakan air, bukan tiner). Contoh seperti lem putih, cat pelapis anti bocor yang warna trasparan, atau juga bisa menggunakan vernis yang warna trasparan juga. untuk merk bebas, lem fox, rajawali, cat no drop, aquaprof, vernis propan, dll.
3. KERTAS : Untuk kertas bisa menggunakan HVS, kertas foto, ataupun kertas art paper, tapi yang lebih bagus adalah kertas foto dan kertas artpaper, dengan gramatur diatas 120 gram atau yang tebal, agar tidak mudah terlipat saat pengeleman. Sedangkan yang dimaksud kertas foto disini adalah kertas foto glosy yang biasa digunakan untuk printer inkjet, merk bebas. Satu pack isi 20 lembar dengan ukuran A4.

4. KUAS/KAIN :  Gunanya untuk mengoleskan cat/lem ke kayu agar rata.
5. AIR : Air biasa untuk mengelupas kertas yang sudah ditempel ke kayu
6. MINYAK GORENG/VERNIS : untuk membersihkan sisa-sisa kertas sekaligus mengkilapkan hasil akhir agar awet dan tahan lama.

Cara Pembuatan :
Print foto dalam keadaan mirror (terbalik) contoh seperti gambar

dengan menggunakan print laser (tinta bubuk) atau printer inkjet (tinta cair) Disarankan bagi pengguna printer inkjet untuk menggunakan tinta original atau tinta bawaan dari printer tersebut, baik epson, canon, hp, brother, dll. agar hasil tidak mudah pudar. Atau bisa mengganti tinta bawaan dengan tinta artpaper yang anti luntur. Selain itu bisa juga menggunakan mesin fotocopy kalau memang keinginan gambar hanya warna hitam saja.

Oleskan Lem/Cat dengan kuas pada permukaan kertas dan kayu, lalu tempel dan ratakan dengan menggunakan kain sampai benar-benar rata dan tidak ada gelembung udara sedikitpun.
Jemur pada terik sinar matahari sampai benar-benar kering, minimal 1 jam pada posisi siang hari, (kalau perlu seharian untuk yang masih pemula).
Tuangkan air sedikit demi sedikit dan gosok kertas secara perlahan untuk mengelupas lapisan kertas pertama. Karena pada biasanya kertas foto ataupun kertas artpaper terdiri dari dua lapis.

Jemur kembali kayu tersebut agar lem/cat meresap kembali, lalu kelupas lapisan kedua hingga foto benar-benar terlihat dengan jelas. Kemudian jemur untuk yang ketiga kalinya.

Setelah dijemur, coba perhatikan kembali, apakah masih ada putih-putih sisa kertas atau tidak? Kalau memang tidak ada bisa langsung di vernis. Tapi kalau masih ada jangan khawatir, kita bisa menghilangkannya dengan menggunakan minyak goreng atau cairan lain yang mengandung minyak, seperti minyak telon, kayu putih, minyak rambut, obat nyamuk, dll.

Tunggu hingga minyak meresap dan perhatikan kembali apakah sudah bersih? Kalau masih kotor pertanda pengelupasan tadi masih belum sempurna. Tapi kalau sudah bersih saatnya proses terakhir yaitu pemberian vernis agar lebih mengkilap dan tahan lama.

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada video dibawah.

https://youtu.be/5_mk4empdW4



Bila ada pertanyaan silakan tulis di kolom komentar
Selamat berkarya semoga berhasil...


Jangan pernah bosan untuk mencoba membuat sebuah karya
walaupun itu hanya mencontoh dari orang lain
By. Bunda Kenzo

Coppy Read :https://belajarprintis.blogspot.com/

KONSEP PENGALAMATAN IP ADDRESS

 

Pengertian IP Address dan Konsep Pengalamatannya


pengertian ip address


Pengertian IP Address


IP Address adalah singkatan dari Internet Protocol Adress yang merupakan identitas atau alamat dari sebuah komputer/host/perangkat yang terhubung dalam sebuah jaringan. Ditulis dalam bentuk kelompok angka/numerik. Terdiri dari 4 kelompok bilangan desimal yang dipisahkan oleh tanda titik. Dan 32 bit angka biner dikelompokan ke dalam 4 kelompok  atau oktet, yang dikonversi dari bilangan desimal. Masing masing kelompok terdiri dari 8 bit, berasal dari angka 32 bit dibagi 4, menghasilkan angka 8 bit. untuk lebih jelas lihat contoh gambar di bawah ini :


pengertian ip address


Fungsi IP Address

Untuk memerpmudah pemahaman fungsi ip address ini, mari kita analogikan ip address adalah alamat rumah di dalam sebuah perumahan X. Biasanya perumahan dibagi ke dalam beberapa blok anggap saja 2 blok yaitu blok A dan B. dan setiap blok terdiri dari 3 rumah A1,A2 dan A3. Sedangkan blok B, B1, B2 dan B3.

Berdasarkan fungsinya, IP address terdiri dari 3 bagian, yaitu:
  1. Network ID. Merupakan IP Address/alamat awal dari sebuah netwrok atau jaringan. Network ID ini bisa kita analogikan sebagai nomor rumah A0 dari blok A, dan B0 dari blok B. Jadi merupakan identitas dari sebuah blok jaringan. IP Address yang berstatus Network ID tidak bisa digunakan untuk pengalamatan komputer. Tetapi hanya sebuah identitas dari suatu blok network.
  2. Host ID. Merupakan IP Address dari komputer yang berada dalam suatu jaringan. Analoginya adalah nomor rumah A1, A2, dan A3 di blok A, dan B1, B2, dan B3 di blok B. Jadi Host ID sudah betul-betul menunjukan alamat dari komputer di dalam suatu network.
  3. Broadcast ID. Merupakan IP Address/alamat terkhir dari sebuah netwrok atau jaringan. Broadcast ID ini bisa kita analogikan sebagai nomor rumah A4 dari blok A, dan B4 dari blok B. Walaupun tidak ada rumahnya, namun nomor tersebut digunakan sebagai penanda akhir dari sebuah blok. Jadi Broadcast ID merupakan batas akhir alamat dari sebuah blok jaringan. IP Address yang berstatus Broadcast ID tidak bisa digunakan untuk pengalamatan komputer.

Versi IP Address

IP Address versi 4 (Ipv4)
Internet protocol version 4 atau Ip4 terdiri dari 32-bit dan bisa menampung lebih dari 4.294.967.296 host di seluruh dunia. Sebagai contoh yaitu 172.146.80.100, jika host di seluruh dunia melebihi angka 4.294.967.296 maka dibuatlah IP Address versi 6.

IP Address versi 6 (Ipv6)
IP Address v6 memiliki jumlah host yang lebih banyak dibandingkan dengan IP Address versi 4 yang hanya menggunakan 32 bit untuk menampung IP Address di seluruh dunia, semakin banyaknya pengguna jaringan Internet di seluruh dunia setiap hari IP Address versi 4 dinilai suatu saat akan mencapai batas maksimum yang dapat ditampungnya, karena alasan itulah IP Address versi 6 menggunakan 128 bit diciptakan. Dengan jumlah pengguna atau host yang jauh lebih besar dibandingkan dengan IP Address versi 4 dinilai akan mampu menyediakan IP Address pada seluruh client atau pengguna jaringan Internet di seluruh dunia yang selalu bertambah setiap harinya.

Jenis-Jenis IP Address

Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:

Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.

Kelas-kelas IP Address

Alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal.

  • Kelas A Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.

  • Kelas B Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.

  • Kelas C Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.

  • Kelas D Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, namun berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.

  • Kelas E Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.





Belajarlah dari pengalaman disekitarmu
By.  Bunda Kenzo


Copy Read :https://afm98.blogspot.com/


SUBNETTING 1

Panduan Subnetting dan Subnet Mask : 

Pengertian, Fungsi, dan Tujuannya




Apa Itu Subnetting?

Subnet awalnya dirancang untuk mengatasi kekurangan alamat IP melalui Internet. Teknik ini bisa memecah network terlalu besar dan ribet menjadi network kecil-kecil dengan nama baru yang lebih mudah diatur. Subnetting ini sayangnya tidak bisa asal digunakan. Subnetting hanya cocok untuk dilakukan pada IP Address kelas tertentu. Pengertian subnetting adalah strategi yang digunakan untuk memisahkan satu jaringan fisik menjadi lebih dari satu sub-jaringan logis yang lebih kecil (subnet). Alamat IP mencakup segmen jaringan dan segmen host.

Subnet dirancang dengan menerima bit dari bagian host alamat IP dan menggunakan bit-bit ini untuk menetapkan sejumlah sub-jaringan yang lebih kecil di dalam jaringan asli. Teknik subnetting membuat skala jaringan lebih luas dan tidak dibatasi oleh kelas-kelas IP (IP Classes) A, B dan C yang sudah di atur. Dengan subnetting, maka kita bisa membuat network dengan batasan host yang lebih realistis kebutuhan Subnetting menyediakan cara yang lebih fleksibel untuk menentukan bagian mana dari sebuah 32 bit IP address yang mewakili network ID dan bagian mana yang mewakili host ID. Dengan kelas-kelas IP address standar, hanya 3 kemungkinan network ID yang tersedia : 8 bit untuk kelas A, 16 bit untuk kelas B dan 24 bit untuk kelas C.

Apa Itu Subnet Mask?

Sama seperti IP address, subnet mask terdiri dari empat byte (32 bit) dan ditulis dalam notasi yang sama dengan IP address. Biasanya ini adalah 255.255.255.0. Agar TCP / IP berfungsi, Anda membutuhkan subnet mask. Subnet mask melengkapi IP address dan dengan menerapkannya ke IP address dan menentukan subnet milik IP. IP address memiliki dua komponen, network address, dan host address. Subnetting selanjutnya membagi bagian host dari IP address menjadi subnet dan host address jika subnetwork tambahan diperlukan. Akibatnya, ini menutupi IP address dan membagi IP address menjadi network address dan host address.

Fungsi Subnetting

Salah satu fungsi subnetting adalah dapat membantu meningkatkan kinerja dan keamanan jaringan. Saatnya mempertimbangkan subnetting jaringan Anda. Meskipun subnetting mengambil beberapa perencanaan dan dapat memakan waktu, itu sepadan dengan usaha. Berikut adalah beberapa manfaat dan fungsi dari subnetting yang harus Anda pertimbangkan.

  • Mengefisienkan Alamat IP

    Penghematan alamat IP mengalokasikan IP address yang terbatas agar lebih efisien. Jika internet terbatas oleh alamat-alamat di kelas A, B, dan C, tiap network akan memiliki 254, 65.000,atau 16 juta IP address untuk host devicenya. Walaupun terdapat banyak network dengan jumlah host lebih dari 254, namun hanya sedikit network (kalau tidak mau dibilang ada) yang memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta. Dan network yang memiliki lebih dari 254 device akan membutuhkan alokasi kelas B dan mungkin akan menghamburkan percuma sekitar 10 ribuan IP address.

  • Mengurangi Traffic Jaringan

    Subnetting memastikan bahwa traffic yang ditujukan untuk perangkat dalam subnet tetap berada di subnet itu, yang mengurangi keleletan. Melalui penempatan subnet yang strategis, Anda dapat membantu mengurangi beban jaringan dan lalu lintas rute yang lebih efisien.
    Jadi, apa yang terjadi pada jaringan besar tanpa subnet? Setiap komputer akan melihat paket broadcast dari semua komputer dan server di jaringan, sehingga switch harus memindahkan semua lalu lintas ke port yang sesuai. Hal ini menyebabkan peningkatan kelambatan, kinerja jaringan berkurang, dan waktu respons yang lebih lambat. Namun, menggunakan router untuk memindahkan lalu lintas antara hasil subnet tanpa lalu lintas siaran atau informasi apa pun yang tidak perlu diarahkan atau dipindahkan ke subnet lain. Karena jumlah lalu lintas dalam setiap subnet berkurang, kecepatan setiap subnet meningkat, yang memudahkan kemacetan jaringan.

  • Meningkatkan keamanan jaringan

    Anda mungkin berpikir, “Bagaimana perangkat di jaringan saya aman? Dengan memisahkan jaringan anda menjadi subnet, Anda dapat mengontrol aliran lalu lintas menggunakan ACL, QoS, atau peta rute, memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi ancaman, titik tutup dari masuk dan targetkan tanggapan Anda dengan lebih mudah. Anda juga dapat membagi jaringan anda menggunakan router untuk menghubungkan subnet melalui konfigurasi ACL pada router dan switch. Akibatnya, perangkat di subnet tidak dapat mengakses seluruh jaringan. Pilihan lainnya adalah membatasi akses ke sumber daya pada klien nirkabel, memastikan bahwa informasi berharga tidak mudah diakses di lokasi terpencil.

  • Mengoptimalkan kinerja dan kecepatan jaringan

    Mengoptimalisasi untuk kinerja jaringan walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer dengan network ID yang sama harus berada physical network yang sama juga. Physical network memiliki domain broadcast yang sama, yang berarti sebuah medium network harus membawa semua traffic untuk network. Karena alasan kinerja, network biasanya disegmentasikan ke dalam domain broadcast yang lebih kecil bahkan lebih kecil dari Class C address.

    Subnetting juga membagi domain siaran jaringan Anda, memungkinkan Anda untuk mengontrol arus lalu lintas dengan lebih baik, sehingga meningkatkan kinerja jaringan. Sebuah peringatan, Anda lebih baik membatasi lalu lintas ke subnet tunggal dari pada membiarkannya berpindah dari subnet ke subnet.
    Oleh karena itu, Anda harus membatasi jumlah perangkat di subnet Anda bila memungkinkan, bersama dengan mengendalikan arus lalu lintas antara subnet. Melakukan hal ini akan meningkatkan kecepatan dan kinerja jaringan Anda.

Tujuan Subnetting

Selain fungsi terdapat juga tujuan adanya subnetting ini. Hadirnya teknik subnetting ini tentunya sangat memudahkan seorang administrator jaringan untuk membuat dan mengamankan jaringan. Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa salah satu manfaat dari subnetting adalah meningkatkan keamanan jaringan. Untuk mengetahui apa saja tujuan subnetting berikut ini adalah penjelasannya :

  • Untuk mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host, kalau kita menggunakan kelas C saja terdapat 254 – 10 =244 alamat yang tidak terpakai).
  • Membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
  • Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
  • Untuk mengatasi masalah perbedaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
  • Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address.
  • Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address network yang unik.
  • Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.

Kesimpulan dan Penutup

Terdapat beberapa proses untuk perhitungan subnetting ini. Jika Anda masih mempelajari cara subnetting dari awal maka pahamilah tata cara nya dari awal. Hal ini dilakukan sebagai sadar untuk menghitung subnetting karena pemecahan masalah dengan subnetting ini beragam. Untuk melakukan proses subnetting Anda akan melakukan beberapa proses seperti :

  • Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask.
  • Menentukan jumlah host per subnet.
  • Menentukan subnet yang valid.
  • Menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet.
  • Menentukan host – host yang valid untuk tiap subnet.

Subnetting dan subnet mask ini saling keterkaitan untuk membangun dan mengamankan sebuah jaringan. Dimana subnet mask digunakan untuk membaca bagaimana membagi jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. Subnet Mask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan apakah suatu jaringan yang dimaksud adalah termasuk jaringan lokal atau nonlokal. Network ID dan host ID di dalam IP address dibedakan oleh penggunaan subnet mask. Anda sebaiknya jangan bingung membedakan antara subnet mask dengan IP address. Sebuah subnet mask tidak mewakili sebuah device atau network di internet. Subnet mask digunakan untuk menandakan bagian mana dari IP address yang digunakan untuk menentukan network ID.



Belajarlah tanpa mengenal batas waktu dan usia
By : Bunda Kenzo

Copy Read : https://kominfo.bengkulukota.go.id/

Senin, 29 Maret 2021

MENGENAL WDS MODE

 

Wireless Distribution System 

(WDS)



Wireless Distribution System (WDS) adalah sebuah sistem untuk memperluas jangkauan jaringan wireless dengan menggunakan dua atau lebih Access Point. Dengan teknik WDS ini, penggunaan kabel sebagai backbone jaringan tidak dibutuhkan, sehingga lebih mudah, murah, dan efisien untuk instalasinya. Access Point tersebut bisa berupa main, relay, atau remote base station.

Syarat untuk membangun Wireless Distribution System (WDS) :
  1. Access Point utama maupun Access Point Repeater harus mendukung fitur WDS
  2. Masing-masing IP Address  Access Point tidak boleh sama.
  3. Sebagian besar Authentication access point yang didukung dalam WDS adalah WEP 64/128 bit. Dan semua Access Point yang terlibat dalam 1 koneksi harus menggunakan Methoda Inkripsi / Authentication yang sama.
  4. Channel Radio yang digunakan harus sama. Misal Channel 10.
  5. Matikan layanan DHCP Server pada Access Point Repeater, karena DHCP akan diambil alih Access Point utama yang sebagai default gateway.
  6. Ada kemungkinan WDS tidak berfungsi jika Access Point utama danAccess Point Repeater berbeda merk.
Macam-Macam Mode Pada Wireless Distribution System (WDS)o-A bisa dibagi menjadi dua mode konektifitas wireless, yaitu :
  1. Wireless bridge, dimana Access Point WDS hanya berkomunikasi satu sama lain (sesama Access Point , dan tidak mengizinkan station (STA) untuk mengaksesnya.
  2. Wireless repeater, dimana Access Point-Access Point saling berkomunikasi satu sama lain dan mengizinkan station (STA) untuk mengakses mereka.

Wireless Distribution System (WDS) bisa diterapkan dengan diterapkan oleh Access Point yang berbeda merk (untuk merk dan tipe tertentu, dan tidak semua Access Point memiliki fitur Wireless Distribution System / WDS).




 belajar jangan pernah mengenal waktu dan tempat...!!! 
By. Bunda Kenzo


copy right by :https://www.transiskom.com/